Skip to content

Jangan hitung dengan matematika, hitung dengan aqidah!

September 14, 2012

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Menepati janji kepada salah seorang guru maka dibuatlah catatan ini.

Jangan hitung dengan matematika hitung dengan aqidah. Sebuah kalimat yang hingga saat ini penulis rasakan begitu agung maknanya. Penulis awal kali mendengar ucapan tersebut dari sebuah rekaman kajian dari Ustadz Muhammad ‘Umar As-Sewed. Rekaman tersebut adalah saat beliau menyampaikan pembahasan kitab Shittu Dhurar (red: mohon koreksi jika ada kekeliruan dalam menulis kitab tersebut). Dalam rekaman tersebut penulis benar-benar mendapat pencerahan mengenai dakwah, politik dan lain-lain.

Kembali ke pokok bahasan. Jangan hitung dengan matematika, hitung dengan aqidah. Contoh yang penulis dapat dari rekaman tersebut adalah tentang aktifitas dakwah yang dilakukan oleh orang-orang yang berkencimpung di dunia politik. Mereka mengira bahwa kaum Muslimin akan menang melawan musuh-musuh Islam jika jumlah kaum Muslimin banyak, jika ekonomi kaum muslimin bagus melebihi ekonomi musuh-musuh Islam. Sehingga mereka terjun ke dunia politik. Dan dalam rangka mendapatkan pengikut yang banyak, menang dalam pemilu atau menang dalam Pilkada merekapun melakukan berbagai cara dilakukan. Caranya pun kadang atau bahkan sering melanggar syariat. Mereka berpikir jika jumlah pengikut mereka banyak maka mereka akan menang. Tidakkah mereka melihat sejarah? Tidakkah mereka melihat sejarah perang Hunain dan perang Badr. Kaum Muslimin menang bukan karena kuat tapi karena ditolong oleh Allah subhanahu wata’ala. Allah akan menolong jika kita bertaqwa kepada Allah.

Contoh lain yang sesuai dengan judul adalah di lingkungan sekitar kita baik keluarga, tempat kerja, masyarakat dan lain sebagainya. Seringkali kita dihadapkan pada 2 pilihan atau lebih yang kadang pilihan tersebut ada yang berhubungan dengan syari’at. Contohnya adalah sebagai berikut. Kita mempunyai uang 100 ribu dan kita mempunyai rencana untuk membeli sesuatu. Datang proposal pembangunan masjid. Jika kita menggunakan perhitungan matematika, jikalau kita memberikan infaq pembangunan masjid maka uang atau harta kita akan berkurang dan kita tidak bisa membeli sesuatu yang kita rencanakan. Tapi jika menggunakan perhitungan aqidah maka lain ceritanya. Walaupun uang kita berkurang untuk infaq tapi Allah pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik atau bahkan berlipat-lipat.

Contoh lainnya besok lagi ya….. udah malem.

Baarakallaahu fiikum.

From → Uncategorized

3 Comments
  1. rttiga permalink

    lanjuttt
    semangadz…!!!

  2. tak akan pernah berkurang harta
    bila kita rajin memberi sedekah

Leave a reply to yudha depp Cancel reply